Jumat, 24 Juli 2015

Fanfic Naruto : Letter

Assalamu'alaikum! Ketemu lagi dengan Atika.

Kali ini kembali dengan pairing Naruhina! Ya, aku cuma jago bikin fanfic Naruto dengan pairing ini. Yosh! Ayo kita mulai!

                                                                                                                                                            

Dislaimer :

Naruto jelas punya Masashi Kishimoto-sensei.

Letter jelas punyaku.

Rate : mungkin T (?)

Genre : Romance (slight Humor)

Character : Uzumaki Naruto, Hyuuga Hinata, Hyuuga Neji, dll.

Pairing : Naruhina

Summary : Naruto dapat tantangan dari Neji, yaitu membuktikan keseriusannya pada Hinata. Bagaimana caranya? Hanya di fanfic ini!

Warning : OOC! Aneh! Jelek banget! Ide pasaran! Bukan dunia shinobi soalnya aku gak bisa bikin cerita adventure seperti aslinya! Di cerita ini Hyuuga Hiashi sudah meninggal, jadi yang menjaga Hinata hanya Neji! Disini Neji kakak kandungnya Hinata! Humor gagal!

Untuk mengenang Hyuuga Neji yang sudah tewas di Perang Dunia Shinobi keempat

~Enjoy~
"Kenapa kamu baru pulang?" tanya seorang pria berambut coklat panjang bagai super model di ambang pintu yang diketahui bernama Hyuuga Neji. Ya, kalau kalian jadi Neji juga pasti mikir, kenapa adik perempuannya yang sangat manis a.k.a Hyuuga Hinata baru pulang jam delapan malam, masih menggunakan seragam Konoha High School yang notabenenya sekolah Hinata...

Dan tangannya digandeng seorang cowok berambut spike berwarna pirang yang rasanya pingin ditonjok sulung Hyuuga itu. Gila, bisa-bisanya cowok itu muncul dengan cengiran yang dimata Neji menyebalkan itu!

Ya kalian pasti tahu dia siapa. Uzumaki Naruto, siapa lagi? Naruto memang cukup terkenal karena reputasinya yang seorang ranking terbawah dan sikap playboy-nya yang cap gajah jongkok. Benar-benar tidak bisa dipercaya kalau adik kesayangan Neji itu pulang dengan pria sebejat ini. Apa adik berambut indigo didepannya ini sudah buta? Tidak mungkin kan dia melupakan reputasi Naruto yang terkenal hingga keluar KHS? Apalagi reputasi Hinata yang seorang dari keluarga terhormat dan sifatnya yang bagai bidadari jatuh dari surga, dihadapanku, Eeaaa #LhaKokJadiNyanyi. Pokoknya dimata seorang Hyuuga Neji, Uzumaki Naruto sama sekali tidak cocok bagi adiknya yang super imut itu.

"Ohayou, Neji-niisan! Lama gak ketemu ya sejak nii-san lulus dari KHS! Apa kabar-ttebayo?

'Gila ini anak narsis amat.' batin Neji ngedumel. Biasanya bocah rubah pirang didepannya ini manggil dia dengan panggilan yang lebih pantas, 'Neji-senpai'. Ini malah jadi sok akrab banget!

"Heh, aku bukan kakakmu!" balas Neji super dingin (mungkin Neji sekarang setara dengan si Raja Es KHS, Uchiha Sasuke). "Kenapa kamu bisa pulang semalam ini, Hina-chan? Kamu ini seorang gadis dan kamu jalan dengan playboy cap kaki seribu. Nii-san khawatir sekali, tahu tempe bacem gorengan!"

'Kok jadi OOT gini, sih?" batin Hinata ngedumel. Sementara Naruto tetap cengengesan.

"Wah Neji-niisan hebat bisa menghitung sampai tahu kakinya seribu-ttebayo!" balas Naruto dengan masang wajah 'sok' polosnya yang menjijikkan dimata jenius Hyuuga itu.

"Ka.. Kami tadi kencan.. Se.. Sehabis pulang sekolah, Neji-nii.." jelas Hinata dengan wajah semerah-merahnya.

Doengggg!!

"A.. Apa? Kencan?!!" jerit Neji histeris. Dia bahkan lebih histeris dari ibu-ibu yang menjerit karena daging mahal (oke gak lucu).

"Iya Neji-niisan!" seru Naruto semangat seraya merangkul Hinata dengan gaya sok akrab (yang lagi-lagi) dimata Neji. Tahu deh dimata orang lain. "Kami baru jadian sekitar lima jam yang lalu, di lapangan, di saat jam pulang, di depan semua orang, bahkan di depan kepala sekolah juga babi peliharaannya, lho-ttebayo!"

Neji sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Dia langsung mencengkram kerah baju Naruto dengan kilat-kilat mata garang. "Beraninya kau, Uzumaki! Kau sudah menghancurkan kepolosan adikku dengan sikap playboy-mu itu! Bukannya kau sedang pacaran dengan Shion?! Kenapa kau malah mengkhianatinya dan pacaran dengan adikku yang cantik ini?! Kau benar-bemar playboy cap gajah ngangkang tahu, nggak?!"

Beda dengan Hinata yang khawatir-tapi-mati-kutu-dengan-perlakuan-kakakya, Naruto malah melempar tatapan meremehkan yang menjijikkan di mata Neji.

"Neji-niisan itu kudet banget, sih-ttebayo?"

Hah? Neji mulai bingung dengan kata-kata juniornya-yang-mungkin-akan-jadi-adik-iparnya ini. Kudet? Ayolah, Neji itu bersahabat dengan Rock Lee yang hobi ngulik-ngulik kegiatan heboh di KHS. Jadi meski Neji sudah lulus dari sana, Neji masih menaruh perhatian besar pada sekolah itu (terlebih karena Hinata sekolah disana). Masa' sih Neji kudet?

"Soal apa?" tanya Neji yang akhitnya kepo juga pada calon adik iparnya ini #DiJyuuken

"Aku kan diputusin sama Shion dua bulan lalu.." jawab Naruto dengan tampang sok galau di mata Neji. Tapi..

"Hah?"

"Aku putus asa karena Shion ternyata ngejar si-pantat-ayam-sok-ganteng-yang-ternyata-jomblo itu. Tapi akhirnya Hinata datang bagaimatahari yang menyinari hari-hariku-ttebayo!"

Oke Naruto mulai gombal. Cengrkaman Neji agak mengendur dan akhirnya melepaskan cowok-rubah-sok-ganteng-yang-sekarang-jadi-pacar-adiknya itu. Sementara itu Hinata hanya tersenyum malu-malu.

"Naruto-kun bisa saja.."

Damn! Adik perempuan Neji itu memanggil Naruto dengan suffix kun. KUN! Itu berarti Hinata benar-benar pacaran dengan Naruto, kan?!

"Nggak kok Hina-hime.. Kamu memang matahariku-dattebayo!"

Neji terbelalak hebat sampai matanya hampir copot. Hina-hime?!! Mereka baru jadian lima jam yang lalu dan si-rubah-sok-ganteng ini sudah memanggil Hinata dengan panggilan hime?!

Oke Neji. Hembuskan nafas terakhir #DiHakkeKusho. Eh maksudnya tarik nafas dalam-dalam, lalu keluarkan lewat pantat #DiShoutei. Maaf maksudnya mulut. Sabar, sabar, SABAR NEJII!!

"Kau mencintai adikku atau hanya merasa merasa kasihan padanya?" tanya Neji.

Dan Neji dibuat keder dengan tingkah Naruto yang tiba-tiba serius. "Aku mencintai Hinata dengan sepenuh hatiku, dan aku serius padanya kali ini."

Hinata terkesima mendengarnya, begitu juga Neji meski super langka itu hanya terjadi sepersekian detik. Lavender si sulung Hyuuga itu menatap tajam shappire milik Naruto. Sial bagi Neji, karena dia sama sekali tidak menemukan kebohongan pada Naruto.

Tapi Neji itu jenius (meski tidak sejenius si-jenius-tukang-tidur-berkepala-nanas bernama Nara Shikamaru, sih). Dia tidak bisa mempercayai Naruto si-rubah-playboy begitu saja. Neji kemudian menyeringai.

Naruto yang gantian keder mendengarmya. "Bagaimana cara membuktikannya-dattebayo?"

"Ya gak tahu." Neji angkat kaki eh, maksudnya angkat bahu. "Kan kau yang katanya mencintai adikku. Kau yang harus cari akal. Aku tahu otakmu itu masih cukup berguna untuk kau pakai ketimbang diloakkin.."

Meski agak kesal dengan kata-kata Neji, akhirnya Naruto mengangguk mantap. "Baiklah! Tunggu kejutanku besok-ttebayo..!"

Neji buru-buru menarik Hinata masuk. "Pulang sana kau, dasar bajingan!"

"Lho?" Naruto mulai sok polos lagi. "Nggak ada ciuman perpisahan?"

Blush!!

Duakkkkk!!

Sampailah Naruto dilangit tujuh berkat tendangan maha dahsyat Neji. Poor Naruto.

~Keesokan harinya di KHS~

"Disini saya Shimura Sai melaporkan dari kelas 12-6, tempat kejadian perkara. Disini kejadian super duper aneh pake bingiittt terjadi. Biasanya kelas ini kelas paling ribut sedunia seakhirat dan sealam semesta (?). Tapi tiba-tiba kelas ini berubah menjadi aman, damai, tentram serta sejahtera(?). Sebenarnya apa yang terjadi, rekan Akimichi Chouji?"

"Baiklah saya Akimichi Chouji akan menjelaskan kejadian di kelas 12-6. Uzumaki Naruto, biang keributan kelas ini sepertinya sedang gelisah, galau, gundah, gulana.. Ngg apa lagi, ya? Pokoknya Naruto perilakunya aneh. Diam aja di tempat duduknya sambil menundukkan kepalanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa dia masih memikirkan Shion anak kelas 12-1 itu? Apa dia masih terlilit hutang makan ramen? Atau dia sebenarnya jatuh cinta pada Neji-senpai dan meresahi nasibnya yang salah menyatakan perasannya pada Hinata?"

Brakkkk!

Naruto langsung menggebrak mejanya. Dan dia melempar sepatunya. Tapi sial bagi Naruto, ternyata sepatunya malah melayang mengenai seorang wanita berambut pirang.

"SIAPA YANG MELEMPAR SEPATU BULUKAN INI KE WAJAH SAYA, HAH?!!!"

"Mampus kau Naruto..." bisik seekor ayam tapi cuma pantatnya #DiChidori eh maaf maksudnya Uchiha Sasuke yang duduk dibelakang Naruto. Naruto hanya melirik Sasuke dengan kesal. Dasar Raja-Es-pantat-ayam, batin Naruto. Sementara itu ternyata Sai dan Chouji yang memancing kemarahannya tadi langsung kabur begitu tahu siapa lawan yang akan berhadapan dengan Naruto.

"Go.. Gomennasai, Tsunade-sensei.." kata Naruto dengan suara yang sangat pelan seraya ojigi berkali-kali sampai terlihat seperti rocker(?). Pasalnya dia sedang berurusan dengan kepala sekolah KHS saat ini.

"SEKARANG LARI LAPANGAN 100x!!!"

Poor Naruto.


~Kemudian~

Iris madu itu terus memperhatikan lari Naruto dengan garangnya.

"Tsunade-sensei! Saya tahu saya ini pelari tercepat di KHS karena saya selalu dikejar mantan(?). Tapi hukumannya gak harus lari 100x, kan-ttebayo?" protes Naruto seraya tetap berlari.

"Justru karena itu saya memberimu hukuman seperti ini padamu! Makanya jangan lempar sepatu seenaknya!" balas Tsunade-sensei seraya tetap memperhatikan lari Naruto. Sementara itu Naruto lirik-lirik mesra #DiRasengan. Maaf maksudnya lirik-lirik sebal pada kepala sekolah cantik-cantik tua itu #DiHajarTsunade.

Akhirnya pada jam istirahat hukuman Naruto pun selesai, dan Naruto pun langsung tepar di pinggiran lapangan dengan tidak elitnya.

Tiba-tiba dewi kematian #DiJyuuken eh maaf maksudnya Hinata datang menghampiri Naruto.

"Hina-hime?" Naruto tiba-tiba jadi semangat. Gitu ya orang yang ketemu orang yang dicintainya? Maklum si Author bukan orang yang berpengalaman #LhaKokJadiCurhat.

"Aku lihat dari jendela kelas kalau Naruto-kun dihukum Tsunade-sensei.." kata Hinata.

"Oh iya jendela kelas kita ka menghadap langsung kelapangan-ttebayo.." komentar Naruto. "Jadi ada apa hime?"

"A.. Aku membeli ini untuk Naruto-kun.." jawab Hinata seraya memberikan sebotol *q** pada Naruto.

"Arigatou, Hina-hime!" kata Naruto seraya meminum *q** pemberian Hinata. "Hm, mendingan kita ketempat lain aja yuk hime.. Disini banyak yang ngeliatin kita-ttebayo.." lanjut Naruto seraya menunjuk Shion yang ternyata memperhatikan mereka dari jendela kelasnya. Shion yang kena labrak dari Naruto langsung menyibak gorden kelasnya dan kabur dari situ. Sementara itu Naruto membawa Hinata ke halaman belakang sekolah yang angker karena banyak mayat.. tikus(?).

"N.. Naruto-kun kenapa membawaku kesini?" tanya Hinata seraya berusaha keras untuk tidak muntah.

"Soalnya disini sepi.. Gomenne soalnya aku memang gak romantis.." sesal Naruto.

"Tidak apa-apa kok Naruto-kun.." kata Hinata seraya tersenyum manis. Rasanya pingin deh Naruto mencium gadis didepannya ini, tapi suasananya tidak memungkinkan. Masa' iya ciuman ditempat banyak mayat tikus begini? Jijay.. Gak romantis bingit!

"Ah ya Naruto-kun.. Jadi.. Bagaimana caranya Naruto-kun meyakinkan Neji-nii?" tanya Hinata yang langsung membuat wajah Naruto berubah sendu.

"Gimana ya, hime? Neji-niisan itu orangnya paling susah diyakinkan diseluruh alam semesta ini. Aku ingin ngobrol dengannya tapi aku takut salah bicara-ttebayo.."

Tiba-tiba sebuah bohlam menyala diatas kepala Hinata, pertanda dikepalanya ada aliran listrik #DiJyuukenLagi eh maksudnya punya ide bagus.

"Bagaimana kalau Naruto-kun tulis surat saja?" saran Hinata.

"Ah pasti Neji-niisan bakalan ngatain aku pengecut kalau begitu-ttebayo.." komentar Naruto.

"Tidak bakalan kok.." kata Hinata yang tiba-tiba sedikit menyeringai. Naruto agak takut melihat seringai Hinata yang keluar seribu tahun sekali itu.

Kemudian Hinata membisikkan rencananya. Naruto pun ikut menyeringai.

"Oke sip-ttebayo!"

~Kemudian di rumah Hinata~

"Tadaima!" seru Hinata.

"Okaeri, nee-chan!" balas bungsu Hyuuga a.k.a Hyuuga Hanabi yang langsung memeluk kakaknya itu. "Nee-chan ditunggu nii-chan di ruang belajarnya, tuh!"

"Oke deh!" balas Hinata seraya menuju ruang belajar kakaknya itu.

Tok! Tok!

"Ya, masuk!"

Krieettt!

Hinata langsung disambut rak yang dipenuhi buku. Ya, sulung Hyuuga itu memang memiliki ruang belajar yang lebih mirip perpustakaan besar. Hinata pun memasuki ruangan itu dan menemukan Neji yang sedang berkutat dengan laptopnya, sama seperti Author sekarang #LhaDiaCurhatLagi.

"Ada apa, Hina-chan?" tanya Neji.

"A..Ada surat untuk Neji-nii dari Naruto-kun.." jawab Hinata seraya memberikan surat pemberian Naruto.

Awalnya Neji ingin menolak surat cinta #DiRasengan eh maksudnya surat dari Naruto. Tapi karena penasaran, Neji pun menerimanya.

"A.. Apa-apaan nih?!"

"Nah sekarang pokoknya Neji-nii harus merestui hubunganku dengan Naruto-kun!"

Neji ingin menolak, tapi dia ingat pesan dari Naruto disuratnya. Tiba-tiba, bagaikan jin, Naruto dan Hanabi muncul (Ngg Naruto, Hanabi, jauhkan parang itu!)

"Jadi bagaimana-ttebayo?"

"Ya baiklah aku restui kau dan Hina-chan.."

"Horee..!" seru Naruto seraya akan memeluk Hinata, tapi buru-buru dicegah Neji.

"Jangan didepanku, brengsek!"

"Dasar jones!"

"Aku pingin ligat dong!" kata Hanabi seraya mengambil surat itu dan membacanya.

Surat Pernyataan.

Saya, Uzumaki Naruto. Usia 18 tahun dan bersekolah di Konoha High School. Saya berjanji dalam keadaan sadar dan dengan sepenuh hati.

Saya berjanji akan selalu mencintai Hyuuga Hinata, tidak akan menyakitinya dan tidak akan membuat dia sedih. Saya berjanji!

P.s. bila Neji-niisan tidak menyetujui surat pernyataan saya, saya akan memberitahu seluruh murid KHS kalau dibalik sifat cool nii-san, nii-san sebenarnya sangat suka bergosip dengan Lee-senpai! Bayangkan kalau sampai saya memberitahu itu (terutama pada Tenten-senpai).. Bahwa mantan Pangeran KHS adalah seorang tukang gosip kelas dewa!

Sementara Hanabi tertawa terbahak-bahak, Neji hanya bisa memberengut. Poor Neji
~The End~

                                                                                                                                                              

Awalnya aku membuat ini untuk mengenang kakak tercinta, Neji. Tapi kok malah jadi gini?
Ah sudahlah. Oke,
Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar